Posted by : Unknown
Jumat, 14 Desember 2012
Goresan 14 Desember 2012
By. Apri, MH
Semua
bermula dari sebuah rasa kepedulian sesama generasi muda, berpijak dari fakta
dan realita yang terjadi pada hari ini, kita merasa risih dengan semua yang Nampak
jelas di hamparan pandangan.. Ada sebuah dilema yang terjadi di “Kampung kita”,
sebuah dilema yang tak kunjung berkesudahan, sifat apatis terhadap sebuah perubahan, sikap memandang benar akan pradigma yang ada pada diri masing masing,,, toh jika hal ini tak berubah, maka semua pihak takkan bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dikarenakan persepsi dan orientasi yang berbeda, semua terlihat punya kepentingan kepentingan yang butuh dukungan dari berbagai elemen, tanpa memikirkan effek dari keinginan nya tersebut, lantas.. siapa yang berada dalam Locus independensi (Wilayah Netral) kalo semua hanya memikirkan kepentingan masing masing?....
sebuah dilema yang tak kunjung berkesudahan, sifat apatis terhadap sebuah perubahan, sikap memandang benar akan pradigma yang ada pada diri masing masing,,, toh jika hal ini tak berubah, maka semua pihak takkan bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dikarenakan persepsi dan orientasi yang berbeda, semua terlihat punya kepentingan kepentingan yang butuh dukungan dari berbagai elemen, tanpa memikirkan effek dari keinginan nya tersebut, lantas.. siapa yang berada dalam Locus independensi (Wilayah Netral) kalo semua hanya memikirkan kepentingan masing masing?....
Generasi
tua semakin yakin dan senantiasa merasa selalu benar dengan apa yang mereka
pikirkan dan mereka lakukan, dan generasi muda semakin tak mampu untuk
menunjukkan eksistensi (Keberadaan) mereka terhadap generasi tua,
bahwasanya mereka juga mampu untuk berkiprah melanjutkan estafet perjalanan
generasi tua, generasi muda terlalu disibukkan dengan persoalan persoalan yang
instan, persoalan persoalan yang hanya memikirkan kepentingan kepentingan
sesaat. Generasi muda di “Kampung kita” pada hari ini tak ubahnya seperti
Sekelompok orang yang tak “bertuan”, mereka seolah merasa benar, padahal mereka
tak punya “Mindset” (Kerangka Berpikir) yang jelas, mereka seolah
terbawa arus dan seolah tak punya jalan untuk melawannya.
Kapan
“kita” sebagai generasi muda mau untuk memikirkan kelanjutan generasi kita,
kalau sekiranya kita tak punya niat untuk berubah? Sudahlah kawan.. tak usah
lagi bercengkrama dengan sang waktu yang senantiasa melalaikan kita akan sebuah
tantangan yang senantiasa “mengintip” kita di depan. Sudah cukup rasanya kita
membusungkan dada, dan merasa bahwa generasi kita hari ini adalah generasi yang
sudah layak pakai, tidak kawan,,, generasi kita hari ini adalah generasi yang
tak punya orientasi, buktinya adalah bahwa kita pada hari ini tak punya target
yang ingin dicapai. Kita terlalu sibuk dengan perguliran waktu. Apakah kawan
kawan ingin menghabiskan sisa sisa waktu dengan hanya diam dan “bersolek”
memperindah diri agar kita bisa dikatakan hebat? Ah… kalo hanya itu yang kita
punya pada hari ini, betapa sia sianya pengorbanan generasi tua yang telah
menitipkan sebuah “Semangat”. “Kebersamaan” , dan “Rasa Persaudaraan” buat
kita.
Pemuda
itu adalah harapan bangsa, tegak dan kokohnya suatu bangsa itu adalah peran
andil dari Pemuda yang menjadi salah satu pilarnya, sama juga dengan di Kampung
Kita kawan,… Pemuda juga merupakan sebuah pilar yang penting dalam kelangsungan
kampung kita, tapi apakah selama ini kita pernah berpikir ke arah sana ? kita
hanya bisa menghabiskan “Warisan” yang ada. Hari ini kita mayoritas “Tak layak
Jual”, itu tak bisa kita nafikan. Pemuda kita hari berada dalam “Krisis
Kepercayaan” diri, merasa tidak mampu untuk berbuat, kalau belum di coba
bagaimana mungkin kita bisa tahu, tak mungkin Mata uang itu jatuh dari
langit, itu hal yang mustahil, sama halnya dengan generasi kita hari
ini kawan, bagaimana generasi kita bisa di kenal orang sementara kita hanya
sibuk dengan “mempersunting” diri saja,
Oleh
karena itu, mari kita coba kembali membangun sebuah “persepsi” yang baru
tentang kondisi kita pada hari ini, mari kita
samakan niat kita kembali, bahwa kita sebagai pemuda harus mampu membuat
sebuah perubahan dalam kampung kita, mari kita mulai dengan perubahan perubahan
yang kecil dahulu, karena sesuatu yang besar itu bermula dari sesuatu yang
kecil dahulu.
Pada dasarnya Generasi Tua dan Generasi Muda
tak bisa dipisahkan, mereka ibarat Laut dan pantai, tapi generasi Tua harus
membimbing generasi Muda, dan sebaliknya Generasi Muda harus mau belajar dan
mau menerima bimbingan dari Generasi Tua asalkan bertujuan untuk sebuah
perubahan.
Yakinlah
wahai Rekan rekan.. BERSAMA KITA BISA…
Diberdayakan oleh Blogger.